Kamis, 31 Mei 2012

ibu.

Aku lahir dari perut ibu
( kata orang , tapi emang betul kan??)

Bila aku dahaga yang susukan aku.....ibu

Bila aku lapar , yang menyuapi aku.....ibu

Bila sendirian , yang selalu di sampingku.....ibu

Bila bangun tidur , yang kucari.....ibu

Bila menangis , orang yang pertama datang.....ibu

Bila ingin bersandar , aku duduk sebelah.....ibu

Bila sedih , yang menghibur aku.....ibu

Bila nakal , yangmemarahi aku.....ibu

Bila senang , orang yang pertama aku beritahu.....ibu

Bila marah , aku suka meruahkannya pada.....ibu

Bila sakit , orang yang paling risau adalah.....ibu

Yang masih peluk cium aku sampai hari ini.....ibu

Yang selalu masak makanan kesukaan aku....ibu

Yang selalumerapikan dan menyimpan barang-barang aku.....ibu

Yang selalu menasihati aku.....ibu

Bila ingin menikah , orang yang pertama aku datangi
Dan ku minta persetujuan adalah.....ibu









Namun , , , , , seelah aku punya pasangan, ,

Bila senang , aku cerita dengan....dia

Bila sedih , aku cari....ibu

Bila mendapat keberhasilan , aku cerita pada....dia

Bila gagal , aku ceritakan pada....ibu

Bila bahagia , ku p*l*k erat....dia

Bila berduka , ku peluk erat....ibu

Bila liburan , aku mersama....dia

Bila sambut ultahnya , aku beri hadiah pada....dia

Bila sambut hari ibu , aku hanya bisa ucapkan , selamat hari....ibu

Selalu aku ingat....dia , , tapi , ,

Selalu ibu ingat aku....

Bila da waktu , aku sms....dia , , tapi , ,

Entah kapan aku tlp....ibu



Renungan :
Kalau sudah selesai belajar atau bekerja , dan sedang bersamanya ,  apakah kau masih ingat ibu??






jika esok ta pernah datang,,,


Setiap bangun tidur dan membuka mata, yang terucap adalah kalimat syukur bahwa Allah masih mengizinkan diri ini kembali melihat fajar. Merasai hembusan angin pagi yang menerobos celah jendela, dan menjumpai semua yang semalam terlihat sebelum mata terpejam masih seperti sedia kala, tidak ada yang berubah.

Kemudian melangkahlah dengan iringan doa di gerbang mungil menuju arena perjuangan kehidupan. Dengan tuntunan-Nya lah diri ini tak melangkah ke jalan yang salah, tak menjamah yang bukan hak, tak melihat yang dilarang, tak mema
kan yang tak halal, tak mendengar yang batil, dan tak banyak melakukan yang sia-sia. Karena setiap waktu yang terlewati pasti akan ditagih tanggungjawabnya. Lantaran semua jalan yang dilalui akan dimintai kesaksiannya atas diri ini. Dan sebab seluruh indera ini akan diminta bicara tentang apa-apa yang pernah tercipta.

Hari ini, masih ada lalai terbuat. Masih juga lengah sehingga khilaf tercipta. Meski segunung tausyiah pernah didengar, mulut ini masih terselip berucap dusta, saringan telinga ini tetap tak mampu membendung suara-suara melenakan, dan masih saja ada perbuatan yang salah, walau itu dalam bingkai alpa. Padahal, di setiap terminal ruhiyah, sedikitnya lima kali sehari lidah ini berucap, tangan ini tertengadah, dan mata menitikkan butir bening, seraya memohon perlindungan dari Allah dijauhkan dari salah dan dosa. Tetapi, masih juga langkah ini menuju arah yang s
alah.

Setiap hari menangis, setiap hari meminta ampunan, setiap hari berbuat salah. Hari ini mencipta dosa, esok sibuk bersujud, meluluhkan air mata, menyusun kalimat doa, menganyam pinta semoga Allah menghapusnya dalam sekejap. Detik ini berbuat salah, terlalu lama menghapusnya, bahkan kadang lupa. Padahal, bisa saja sedetik kemudian diri ini tak lagi sempat memohon ampunan. Lupakah bahwa waktu sangat cepat berlalu. Lupakah pula bahwa menyesal di akhirat hanyalah kesiaan yang nyata?
Bagaimana jika hari esok tak pernah datang, padahal baru saja seharian ini berenang di lautan dosa. Padahal belum sempat menghapus noda hari ini, kemarin, sepekan yang lalu, setahun lalu, dan bertahun-tahun yang lalu. Bagaimana jika Allah tak berkenan membukakan mata kita setelah sepanjang malam terlelap? bagaimana jika perjumpaan dan canda riang bersama keluarga semalam adalah yang terakhir kalinya. Ketika esok harinya ruh ini melihat seluruh keluarga menangisi jasad diri yang terbujur kaku berkafan putih.

Bagaimana jika matahari esok terbit dari barat, tak seperti biasanya dari timur? Padahal hari ini lupa menyebut nama-Nya. Padahal di hari ini, belum sempat mengunjungi satu persatu keluarga, kerabat, sahabat, tetangga, dan orang-orang yang pernah tersakiti oleh lidah dan tindakan kita. Sudah terlalu lama tak mencium kaki orang tua mencari keridhaannya, walau tak terhitung salah diri. Belum lagi sempat berderma, setelah derma kecil beberapa tahun lalu yang sering kita banggakan.
Dan jika memang esok tak pernah datang. Sungguh celakalah diri ini. Benar-benar celaka, bila belum sempat mencuci dosa sepanjang hidup. Bila belum mendengar ungkapan maaf dari orang-orang yang pernah terzalimi, bila belum menyisihkan harta yang menjadi hak orang lain, bila belum sempat meminta ampun atas segala salah dan khilaf yang tercipta.
Maka, saat pagi ini Allah masih memperkenankan diri menikmati fajar, mulaikan hari dengan kalimat,
"alhamdulillah , terima kasih  Allah"

walau hanya sebuah mimpi

Aku bermimpi suatu hari aku pergi ke surga dan seorang malaikat menemaniku dan menunjukkan keadaan di surga. Kami berjalan memasuki suatu ruang kerja penuh dengan para malaikat. Malaikat yang mengantarku berhenti

di depan ruang kerja pertama dan berkata :
" Ini adalah Seksi penerimaan. Disini, semua permintaan yang ditujukan pada Allah diterima".

Aku melihat-lihat sekeliling tempat ini dan aku dapati tempat ini begitu sibuk dengan begitu banyak malaikat yang memilah-milah seluruh permohonan yang tertulis pada kertas dari manusia di seluruh dunia.

Kemudian aku dan malaikat-ku berjalan lagi melalui koridor yang panjang lalu sampailah kami pada ruang kerja kedua.

Malaikat-ku berkata :
"Ini adalah Seksi Pengepakan dan Pengiriman . Disini kemuliaan dan rahmat yang diminta manusia diproses dan dikirim ke manusia-manusia yang masih hidup yang memintanya".

Aku perhatikan lagi betapa sibuknya ruang kerja itu , ada banyak malaikat yang bekerja begitu keras karena ada begitu banyaknya permohonan yang dimintakan dan sedang dipaketkan untuk dikirim ke bumi .

Kami melanjutkan perjalanan lagi hingga sampai pada ujung terjauh koridor panjang tersebut dan berhenti pada sebuah pintu ruang kerjayang sangat kecil. Yang sangat mengejutkan aku.

,hanya ada satu malaikat yang duduk disana, hampir tidak melakukan apapun.

"Ini adalah Seksi Pernyataan
Terima Kasih",

kata Malaikatku pelan. Dia tampak malu. "Bagaimana ini? Mengapa hampir tidak ada pekerjaan disini?",tanyaku .

"Menyedihkan", Malaikat-ku menghela napas.
"Setelah manusia menerima rahmat yang mereka minta,sangat sedikit manusia yang mengirimkan pernyataan terima kasih"
"Bagaimana manusia menyatakan terima kasih atas rahmat Tuhan?" tanyaku.

"Sederhana sekali", jawab Malaikat. "

Cukup berkata,'ALHAMDULILLAHI RABBIL AALAMIIN, Terima kasih,Tuhan'

"Lalu, rahmat apa saja yang perlu kita syukuri? tanyaku.

Malaikat-ku menjawab,
"Jika engkau mempunyai makanan di lemari es,pakaian yang menutupi tubuhmu, atap di atas kepalamu dan tempat untuk tidur, maka engkau lebih kaya dari 75% penduduk dunia ini. Kau tau kenpa? Karena di luar sana masih banyak manusia yang tidur beralaskan tanah dan beratapkan bumi .

"Jika engkau memiliki uang di bank, di dompetmu,dan uang-uang receh, maka engkau berada diantara 8% kesejahteraan dunia. Kau tau kenapa? Karena di luar sana masih banyak mereka yang harus mengais sampah hanya untuk secerca rupiah .

"Dan jika engkau mendapatkan pesan ini dikomputer mu, engkau adalah bagian dari 1% di dunia yang memiliki kesempatan itu.


Juga.... "Jika engkau bangun pagi ini dengan lebih banyak kesehatan daripada kesakitan ... engkau lebih dirahmati daripada begitu banyak orang di dunia ini yang tidak dapat bertahan hidup hingga hari ini.

"Jika engkau tidak pernah mengalami ketakutan dalam perang, kesepian dalam penjara, kesengsaraan penyiksaan, atau kelaparan yang amat sangat .... Maka engkau lebih beruntung dari 700 juta orang di dunia". Karena banyak bocah manis yang ta berdosa terseksa karena perang di palestina .


"Jika engkau dapat menghadiri Masjid atau pertemuan religius tanpa ada ketakutan akan penyerangan, penangkapan,penyiksaan, ataukematian ... maka engkau lebih dirahmati daripada 3 milyar orang di dunia.

"Jika orangtuamu masih hidup dan masih berada dalam ikatan pernikahan ... maka engkau termasuk orang yang sangat jarang.

"Jika engkau dapat menegakkan kepala dan tersenyum maka engkau bukanlah seperti orang kebanyakan, engkau unik dibandingkan semua mereka yang berada dalam keraguan dan keputusasaan.

"Jika engkau dapat membaca pesan ini, maka engkau menerima rahmat ganda, yaitu bahwa seseorang yang mengirimkan ini padamu berpikir bahwa engkau orang yang sangat istimewa baginya, dan bahwa, engkau lebih dirahmati daripada lebih dari 2 juta orang di dunia yang bahkan tidak dapat membaca sama sekali"

Nikmatilah hari-harimu, hitunglah rahmat yangtelahAllah anugerahkan kepadamu. Dan jika engkau berkenan, kirimkan pesan ini ke semua teman-teman-mu untuk mengingatkan mereka betapa dirahmatinya kita semua

"Dan ingatlah tatkala Tuhanmu menyatakan bahwa :
'Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Aku akan menambahkan lebih banyaknikmat kepadamu' ". (QS:Ibrahim (14) :7 )

say thanks to...

alhamdulillaahh,, akhirnya blognya jadi jugaa :D
makasih buat Allah SWT karna telah memanjangkan umur saya dalam sehat..
makasi selanjutnya buat mama karna sangat mengerti kegalauan anaknya
makasi juga buat pakar IT Bio B , Hasan Basri , Dany Prasetyo , ama Hasbi As-Shiddiqi,, akhirnya blog nya jadi juga,,
buat Ely, Nuna, Dessy, dan Serlin sejomblo sehati,,,,,,
Makasi juga buat *geng* galau Risyca, Yuda, Anisa, dan Hasan (yang sebentar lagi akan menjadi anggotannya) hohohohohoh
makasi juga yaa buat temen2 Boi B lainnya, membawa aku dari masa ke'gaptekan' ke masa hitekan,,,
dan makasi buat seseorang yang telah mengilhami saya untuk membuat blog ini,,,

boleh untuk orang galau
boleh juga untuk orang mellow

smoga bermanfaat teman2 :D

dari saya
karna seseorang
untuk rame-rame :D

Rabu, 30 Mei 2012

maidany_jangan jatuh cinta(?)


Disini pernah ada rasa simpati
Disini pernah ada rasa mengagumi
Rasa ingin memilkimu
memasukkanmu kedalam hati in menjadi penghuni

mencoba berlindung dibalik fitrahnya hati
untuk mencari pembenaran diri
namun ternyata semua hanya permainan nafsu untuk memburu cinta yang semu
aku tertipu

tuhanku hadirkanku cinta yang Kau titipkan bukan cinta yang pernah kutanam
tuhanku berikanku cinta yang Kau titipkan
bukan cinta yang pernah kutanam pada seseorang
aku ingin rasa cinta ini
mesih menjadi cinta perawan
cinta yang akan aku berikan saat ijab qabul telah tertunaikan….